Sabtu, 18 Februari 2012

Jenis - Jenis Jerawat Yang Umum Terjadi

Hehehe . . Lagi seneng - senengnya update artikel kesehatan. Kali ini tentang jerawat. Jerawat terjadi karena pori-pori tersumbat, sehingga minyak, sel kulit mati, dan bakteri terjebak tak bisa keluar. Akibatnya terjadi iritasi atau peradangan di area itu. Jerawat umumnya mulai muncul di usia pubertas dan bisa memburuk pada jenis kulit berminyak. Ada banyak jenis jerawat, seperti tertulis dalam Journal of the European Academy of Dermatology and Venereology, edisi tahun 2011.


Apapun jenis jerawatnya, Jangan dipencet. Coba atasi dengan membersihkan kulit secara seksama dua kali sehari, terutama malam menjelang tidur. Tak ada obat jerawat yang ampuh, jika kulit tidak rutin dibersihkan.
Jenis-jenis jerawat yang umum terjadi:

1. Komedo
Ada dua macam, hitam dan putih. Komedo putih terjadi akibat pori-pori tertutup, sehingga minyak, bakteri, dan sel kulit mati terjebak. Akibatnya titik putih muncul di permukaan kulit. Komedo ini siklusnya lebih pendek ketimbang yang hitam.
Komedo hitam terjadi bila pori-pori tersumbat hanya sebagian, sehingga minyak, bakteri, dan sel kulit mati tidak lancar mengalir ke permukaan kulit. Warna hitam muncul bukan karena kotor. Itu melanin, pigmen kulit yang teroksidasi. Komedo hitam biasanya lebih lama menetap di kulit.

2. Papula
Muncul jerawat yang lunak, kemerahan (pink), tetapi tak ada matanya. Jangan dipencet karena akan memperparah bekasnya. Dahi dan pipi sering jadi sasaran.
Pustule
Jerawat ini merupakan benjolan kecil merah meradang dan di tengahnya berisi nanah berwarna putih atau kuning. Peradangan biasanya akibat iritasi zat kimia, bukan bakteri.
Menjaga kebersihan kulit dan diet sehat cukup efektif mengatasi komedo, papula, dan pustula.

3. Nodul
Jerawat vulgaris yang termasuk parah ini tentu lebih besar dari pustula, terasa nyeri, dan bisa sampai bulanan tak kunjung hilang. Benjolannya keras di bawah kulit, mudah kambuh. Jangan dipencet. Ini harus ditanyani dokter ahli kulit untuk mengurangi bengkak dan mencegah bekas luka, misalnya disuntik kortison.

4. Jerawat batu
Luka berisi nanah ini lebih besar dan lebih nyeri daripada nodul. Munculnya agak jauh di bawah kulit. Memencet jerawat ini bisa menyebabkan infeksi, peradangan lebih nyeri, dan meninggalkan bekas luka yang dalam. Suntikan kortison bisa dilakukan dokter ahli kulit untuk mengurangi bengkak dan mencegah bekas luka.

5. Jerawat rosacea
Ruam kemerahan ini banyak dialami usia 30 tahun ke atas. Muncul di pipi, hidung, dahi, dan dagu. Mungkin juga muncul bintikbintik jerawat, dan kulit jadi rusak. Kondisi ini harus ditangani dokter ahli kulit supaya tidak lebih parah.

6. Jerawat Conglobata
Ini jenis yang paling parah dari jerawat vulgaris dan lebih banyak dialami prig. Cirinya, ada banyak lesi yang Baling bersambung. Merupakan paduan antara jerawat batu, pustula, dan Bering disertai infeksi bakteri yang parah.

Bisa menyebabkan kerusakan kulit. Biasa muncul di wajah, dada, punggung, bokong, lengan atas, dan paha. Kebanyakan dijumpai pada usia 18-30 tahun dan bisa bertahan aktif selama beberapa tahun.
Penyebabnya tidak diketahui lengan pasti. Kabar buruknya lagi, jerawat ini sering kebal obat, jadi harus ditangani secara agresif. Rosacea fulminan
Lebih suka tumbuh di wajah perempuan, terutama usia 20-40 tahun. Jerawat ini besar, nyeri, dan muncul tiba-tiba, bahkan di kulit yang tak pernah berjerawat. Diatasi lengan retinoid dan harus lengan resep dokter.

0 komentar:

Posting Komentar